Pendakian Gunung

Pendakian Gunung Prau Via Wates

Haiiii… kembali lagi dengan cerita super seru dari kami 2 pria punya selera yang suka cewek – cewek muda, tapi cewek – ceweknya yang tidak mau suka dengan kami, yaitu saya sendiri O124 5H1T4 aka Bang Osid dan Mas Budi Hartono aka Mas Budi. Kita serius dulu nih ceritanya. Gunung Prau atau penduduk lokal biasa disebut gunung Perahu atau gunung Dieng sebuah gunung yang terletak di Jawa Tengah, masuk ke dalam Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Kendal, Batang Dan Banjarnegara, tinggi puncak gunung ini menurut informasi adalah 2.656 Mdpl (Meter Diatas Permukaan Laut), tetapi ada juga informasi lain dari beberapa sumber bahwa puncak tertinggi ada pada ketinggian 2.690 Mdpl. Jalur pendakian menuju puncak gunung secara umum ada 6 jalur diantaranya lewat Desa Patak Banteng, Desa Kalilembu, Desa Dieng Kulon, Dieng, Desa Campurejo dan Desa Wates.Pada kesempatan kali ini kami berdua akan ditemani oleh para wanita – wanita cantik nan ketjeh abiess yang akan mencoba mendaki gunung ini lewat jalur Wates, pendakian jalur Wates terletak di Desa Wates Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung, jika menggunakan kendaraan umum, bisa turun di Terminal Mendolo Wonosobo, lalu dilanjutkan dengan bus elf 3/4 jurusan Dieng Batur dengan ongkos sebesar Rp 10.000 turun di Pasar Kejajar Wonosobo, lalu perjalanan bisa dilanjutkan dengan menumpang omprengan atau ojek menuju Basecamp Wates.Karena pada pendakian ini mayoritas para wanita cantik yang baru pertama kali mendaki kecuali Rini yang rutin mendaki, Ayu Jie dan Yanti Ke Gunung Papandayan Garut maka tidak lupa kami menyewa jasa Porter . Pada pendakian ini juga kebetulan akan ditemani oleh para pria setrong yang mengaku – ngaku sahabat kami yaitu Mas Feraldi Amir Aka Aldi (maapkeun kalau nama salah ya), Bang Dian Aka Bang Awan dan bang Hasan Timothy aka Bang Acan. Daftar peserta pendakian ini :- Yona- Budi- Yanti- Dian Kurniawan (moga bener namanya, kalau salah pliss maapkeun)– Rini- Rona- Rossy- Dwi- Renilda- Ayu Jie- Aldi (Yogyakarta)- Hasan (Temanggung)- Dan saya sendiri yang paling tamvan.Kami sepakat untuk janjian di Meeting Poin CFC Universitas Kristen Indonesia Cawang pada hari jumat tanggal 13 April Pukul 20.00. Tapi karena kami semua adalah karyawan kantoran yang sibuk, akhirnya kami mulai berangkat pada pukul 22.00 dengan menyewa elf.Setelah melewati perjalanan yang sangat panjang nan melelahkan seperti meyakinkan kamu akan cintaku, eaaaaaa lirik mata genit ke Ka Ross. Akhirnya kami sampai di Basecamp pendakian Wates dengan bermodalkan Global Positioning System (GPS) dan bertanya penduduk sekitar pada pukul 14.00 siang, sangat terlambat sekali untuk memulai pendakian, karena awalnya estimasi kami akan start pendakian pada pukul 12.00. Repacking ulang seluruh perlengkapan peserta serta pembagian bawaan biar tidak terlalu berat, cukup rindu dan gombalan aku saja yang berat, bawaan kamu jangan, apaan sih? Mohon abaikan beberapa tulisan unfaedah yang berpotensi menghabiskan waktu dan kuota anda ketika membaca blog ini.

Basecamp – Pos 1 (Blumbang Kodok) 1.977 Mdpl. Jarak Tempuh 1,5 Jam.

Setelah melakukan kepengurusan izin memasuki kawasan hutan lindung (Rp 10.00 per orang) dan repacking seluruh bawaan teman – teman kami di rumah mas Hamdan (rekan mas Budi yang kebetulan juga menjadi pengurus basecamp) kami berangkat pada pukul 15.00. Untuk menghemat waktu, yang wanita naik ojek sampai Pos 1 dengan biaya Rp 20.000 per orang. Sebenarnya saya juga mau ikut naik ojek, tapi karena saya adalah seorang pria Seterong, dan juga melihat ada rombongan anak kecil yang terlihat akan jalan kaki mendaki, saya mengurungkan niat untuk naik ojek. Saya, mas budi, bang dian dan mas aldi jalan kaki sampai Pos 1. Jalur pendakian ini lumayan jauh dengan jarak tempuh 1,5 jam, kita akan melewati perkebunan sayur penduduk dengan jalur menanjak, jalur awal pendakian berupa makadam batu mengelilingi punggungan bukit. Jalan naik terus sampai kita menemui jalur tanah itu tandanya kita akan sampai di Pos 1. Menanjak tangga yang curam maka kita sudah sampai di Pos 1. Oiya tambahan informasi sepanjang jalur ini pendakian kita akan ditemani oleh pemandangan gagahnya gunung Sindoro. Yeayyyy……

Pos 1 Blumbang Kodok.

Pos 1 (Blumbang Kodok) – Pos 2 (Cemaran) 2.122 Mdpl. Jarak Tempuh 1,5 Jam.

Di pos ini terdapat sumber air, kita bisa mengisi air yang telah kita minum karena perjalanan panjang dari basecamp. Jika cuaca cerah, coba deh ambil gambar ke gunung Sindoro, makan akan mirip kemasan air minum Le Minerale. Perjalanan akan mulai memasuki hutan lebat, tapi tenang walaupun hutannya lebat namun jalur pendakian terlihat jelas. Jalur pendakian ini bervariasi dari mendatar lalu menanjak lalu datar lagi lalu menanjak lalu pendekatan lagi, lalu deket lagi, lalu di PHP lagi, lalu galau lagi lalu nyesel lagi,lalu lintas lagi lalu jadian deh, laluuu kedipin mata ke arah ka ross deh sambil siul – siul. Jalur pendakian didominasi oleh tanah dengan sedikit batu dikanan dan kiri jalur. Dari sini kami mulai terpisah menjadi 2 rombongan, yaitu rombongan bang Awan bersama Yanti, Rini, Reinilda, Ayu dan Dwi berjalan terlebih dahulu, sedangkan saya, mas Budi, mas Aldi, Ka Ross 😘, Rona dan Yona berjalan agak di belakang.

Pos 2 Cemaran .

Pos 2 (Cemaran) – Pos 3 (Sudung Dewo) 2.375 Mdpl. Jarak Tempuh 1 Jam.

Jarak dari Pos 2 menuju pos 3 sebenernya tidak terlalu jauh, namun karena hari sudah mulai gelap. Kami harus menyiapkan segala peralatan penerangan untuk menerangi kelamnya hati ini. Menerangi jalur pendakian kami. Sambil menyiapkan senter, lampu, headlamp, Mas Aldi dan Mas Budi tidak lupa untuk membuat teh tawar hijau hangat untuk kami, lumayan perut terisi teh hangat dan juga ka ross 😘 menyiapkan roti dicampur meses coklat dari Yona. Disini mas budi menukar keriel kepada mas aldi dan saya menukar keriel saya kepada mas budi.Poto Diambil Ketika Perjalanan Turun.

Pos 3 (Sudung Dewo) – Pelawangan. Jarak Tempuh 2,5 Jam.

Di Pos 3 kami tetap melanjutkan perjalanan, berbelok ke arah kanan trek awal jalur landai sepanjang 100 meter setelah itu akan mulai sedikit menanjak lalu landai dan dari sini kita akan mulai perjalanan pendakian sesungguhnya, karena jrenggggggg…. Kita akan melewati tangga cinta, jalur pendakian menanjak sejauh 150 meter (kira – kira) berbentuk tangga tanah dengan jurang di sebelah kanan. Naik terus naik – naik lalu kita akan sampai di pertigaan antara bukit rindu dan pelawangan. Jika kita belok ke kiri maka kita akan langsung menanjak hampir vertical ke bukit rindu.Tangga Cinta. In Frame Mas Aldi.Pertigaan Bukit Rindu, in frame Mas Aldi.Di pertigaan ini kami berhenti sejenak untuk mengisi perut kami yang sepertinya sudah tidak menerima toleransi akan kelaparan, sambil memasak indomie dan menyiapkan jaket kami karena dinginnya terpaan angin malam di gunung. Setelah sedikit kenyang, sebelum perjalanan dilanjutkan mas budi dan Porter kami sempat mengecek Bukit Rindu jika ada anggota perjalanan kami yang mendirikan tenda disitu. Kami melanjutkan perjalanan menuju Pelawangan. Jalur ini terus menanjak dan sempit, agak sedikit melipir ke kiri perjalanan lalu dilanjutkan terus sampai Pelawangan. Sesampainya di Pelawangan teman – teman kami sudah menungg kami, tenda sudah didirikan juga sehingga kami akan memasak nasi dan istirahat. Pada malam hari ini masakan kami dibuatkan oleh Cheff Mas budi, Reinilda yang tidak tahu cara mengupas bawang, mas aldi, bang awan dan saya juga (dikit). Tidak lupa kami bahu – membahu memasang Plyset diarahkan mas budi untuk membuat dapur dan melapis tenda kami agar apabila terjadi hujan, air hujan tidak langsung terkena tenda kami, dan bang acan menyusul kami pada malam itu. Seluruh kegiatan kami selesai di hari itu dan kami istirahat.

Pelawangan – Puncak 2.656 Mdpl. Jarak Tempuh 1 Jam.
Pagi hari kami bangun jam 03.00. Karena memang tidak ada kegiatan yang harus dilakukan, ya kami tidur lagi. Alarm Ayu membuat saya terbangun pada pukul 06.00 pagi. Sebentar kami sarapan roti bakar yang telah disiapkan mas budi, kami berangkat menuju puncak dipimpin oleh bang Acan. Perjalanan awal kita akan menemui track yang landai, sedikit naik lalu turun sedikit setelah itu treck akan landai dengan pinggiran di sebelah kanan jurang, di sebelah kiri padang ilalang bunga Daisy. Sebelum jalur ke puncak kita akan menjumpai tanjakan yang lumayan curam, dan setelah itu maka kita sudah sampai di Puncak Gunung Prau. Tapiiiiii……. Apadaya setelah sampai di puncak ternyata tenda luar biasa banyak dempet – dempetan macam perumahan ku*uh. Sangat sulit untuk melawati tenda – tenda ini. Sedikit salah melangkah kaki akan terkena tiang frame tenda atau tali plyseet. Akhirnya saya, yona dan rona memutuskan untuk turun dan mencari spot foto lain.

Jalur pendakian menuju puncak. In frame Yona, Rona dan saya.

Setelah puas berfoto, kami bertiga kembali ke tenda kami. Disini rona, ka ross belajar memasang plyseet agar ketika buang air kecil tidak bisa diintip oleh lelaki buaya seperti saya dan mas budi. Masakan pada hari ini disiapkan oleh cheff mas budi, cheff rona, cheff ka ross, cheff dwi dan cheff aldi. Yang lain sibuk foto – foto yang lagi masak, sibuk komen dan sibuk fokus gombal. Dari sini bisa dibedakan jenis – jenis pendaki menurut Talenta yaitu.- Pendaki Pemasak– Pendaki Fotografer– Pendaki Komentator– Pendaki Ghoib (masak hilang, makan nongol)– Pendaki Puitis- Pendaki MesraWaktu menunjukan pukul 10.00 siang, kami bersiap – siap untuk pulang, packing tenda, operasi semut memunguti segala sampah kecil. Kami kembali ke Jakarta.Full TeamTerima kasih untuk seluruh teman – teman yang sudah ikut Trip perjalanan ini, amazing banget liat semangatnya spesial terima kasih untuk mas aldi, bang awan, bang acan yang mau back up kami dalam perjalanan ini.Gunung Prau Via Wates.- Panjang 4,7 Km- Pendakian Normal 4 Jam- Sumber Air Di Pos 1Demikian tulisan singkat ini dibuat, sebagai memories perjalanan, catatan dan sumber informasi bagi para pembaca. Salam 2 Crocodile ✌😘.

3 thoughts on “Pendakian Gunung Prau Via Wates”

Leave a comment