Pantai Di Pacitan

Wisata Di Pacitan (Tiga Hari Penuh Warna)

Akhirnya Roh menulis saya kembali, setelah lumayan malas menulis beberapa bulan belakangan ini.

Pacitan, sebuah kabupaten yang masuk ke dalam Provinsi Jawa Timur. Sebuah Kota yang terkenal dengan tempat lahir Mantan Bapak Presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebuah daerah yang terkenal akan keindahan laut Selatan Jawa.

Awalnya perjalanan ini diinisiasi oleh ka Idde dan Astri, ya saya sih senang senang aja ikut jalan – jalan. Perjalanan ini sendiri di Kordinator oleh Budi dan Ka Idde, namun karena ada beberapa hal yang tidak bisa ditinggalkan, jadilah saya dan Budi yang yang jadi kordinatornya.

Kami berangkat pada hari kamis 17 Januari 2019 dengan kereta yang berbeda – beda. Saya sendiri berangkat pada pukul 17.00 dari stasiun Senen bersama Nova, Budi, Aya, Indah dan Elfrida yang ketinggalan kereta.

Perjalanan ini awalnya mempunyai banyak masalah. Dari peserta yang cancel beberapa hari sebelum keberangkatan, Share Cost yang kurang, teman yang salah beli tiket pulang, dan celakanya saya juga baru ngeh kalau tiketnya itu salah pada pagi hari sebelum keberangkatan, rendang untuk lauk berhemat saya dan budi dimakan anjing, rencana eksplore solo yang membingungkan, keuangan kami yang sangat sangat tiris dan beberapa hal yang bikin deg deg serrrr.

Perjalanan pergi kami sendiri sangat menyenangkan, dimana makan malam kami disuguhkan oleh B2 Rica Rica khas manado buatan Nova yang baunya semerbak memenuhi gerbong kereta. Ya walaupun ada sedikit perjuangan untuk membeli nasi di stasiun Cirebon, dimana saya dan budi lari – larian mengejar nasi agar tidak ketinggalan kereta.

Kami sampai di stasiun Solo Jebres pada hari jumat sekitar pukul 03.00 pagi. Beristirahat sebentar lalu saya dan nova mencari penginapan di Solo Sekitaran Jalan Slamet Riyadi. Akhirnya kami mendapat penginapan seharga Rp 220.000 / hari untuk 12 orang. Loh kok bisa?? The Power Of Speak And Muka Melas.

Kelaperan Dikereta

Setelah semua berkumpul di stasiun Solo Jebres, kami langsung menuju penginapan untuk menaruh tas dan merencanakan kemana kami pergi setelah ini.

Pura Kasunanan Solo

Kami sarapan di dekat penginapan, lalu berjalan kaki menuju Pura Kasunanan Solo. Untuk masuk dikenakan biaya Rp 10.000 / Orang. Kami berkeliling dari Pelataran sampai Museum ditemani seorang ibu guide yang sudah berumur namun pinggangnya ramping, seandainya ibu itu 20 tahun lebih muda, pasti saya modusin.

Di Pura Kasunanan Solo ini banyak filosofi yang kita pelajari. Dari bagian arsitekturnya, segala ornamen – ornamen di dalamnya. Di dalam museumnya juga banyak terdapat diperlihatkan lukisan para raden, senjata, alat – alat perhiasan, bahkan sampai susuk biar tidak selingkuh pun ada. Ckckkckck. Plisss deh dateng dan liat sendiri aj.

Dikarenakan saya tidak niat dan tidak terlalu berminat untuk bahas pengalaman di Pura Kasunanan Solo, jadi bagian ini tidak banyak yang bisa saya tulis.

Bagian Depan Pura Kasunanan Solo.
Langit – Langit di Pendopo Pura Kasunanan Solo, Setiap Warna Mempunyai Filosofi Masing – Masing
Sebuah Ruangan Keluarga

Setelah puas foto – foto dan menikmati kemistisan Pura Kasunanan Solo, kami melanjutkan perjalanan, ketika keluar dari Pura kami melihat sebuah bus wisata keliling solo, kami mempercepat langkah kami untuk mencapai bus itu, bahkan ketika menyebrang jalan raya kami tidak lihat kanan kiri.

Pelataran Pura Kasunanan Solo.

Sesampainya di bus wisata, ternyataaaaaa bus itu sudah di sewa oleh sebuah rombongan, apes buat kami yang kena php, akhirnya kami berjalan gontai menuju penginapan untuk beristirahat.

Sebuah sudut di pelataran Pura Kasunanan Solo
Taman Di Bagian Belakang Pura Kasunanan Solo

Keesokan hari kami berangkat pukul 04.00 pagi menuju Pacitan, tidak lupa menjemput inces Beka di Stasiun Solo Jebres karena memang doi berangkat dari Jakarta selang sehari dari kami.

Pantai Soge

Tujuan awal kami adalah Pantai Soge yang terletak di sebelah timur Kota Pacitan, pantai berpasir putih ini sangat indah dan juga jarang dikunjungi sepertinya, fasilitas di pantai ini ada Toilet, dan ada beberapa warung yang berjualan. Kondisi pantai secara umum bersih, airnya berwarna kebiruan. Tiket masuk pantai ini sebesar Rp 5.000 / Orang.

Pantai Taman

Setelah puas menikmati Pantai soge, perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Taman berjarak kira – kira 5 Km dari Pantai Soge. Pantai ini adalah tempat konservasi Penyu, di pantai ini agak sedikit kotor, di ujung pantai ada sebuah patung penyu yang luar biasa besar dan juga ada Flying Fox sejauh 200 meter buat yang ingin mencoba adrenalin. Namun sayang Flying Fox nya tutup hari itu karena hujan rintik – rintik. Untuk masuk ke Pantai ini dikenakan biaya Rp 5.000 / Orang dan jika ingin menaiki Flying Fox akan dikenakan biaya Rp 25.000 / Orang.

Pantai Banyu Tibo

Untuk menuju pantai ini jaraknya lumayan jauh dari Kota Pacitan, sekitar 2 jam. Tinggal ikuti penunjuk arah, maka kita akan sampai di Pantai Banyu Tibo. Ini adalah tujuan terbaik dalam perjalanan ini, dimana kita bisa menikmati makan diatas tebing sambil menikmati deru ombak yang kadang – kadang memercikan buih buih air, yesss thats premium class view. Suatu pemandangan yang akan sangat sayang untuk dilewatkan, disini juga kita bisa melihat pemandangan matahari terbenam yang sangat cantik. Kalau sudah kenyang makan, kita bisa turun kebawah menikmati air terjun mini air tawar, sambil berguling – gulingan di pantai putihnya yang halus, kalau boleh jujur, ini adalah surga. Untuk masuk pantai ini dikenakan biaya Rp 15.000 / Orang. Fasilitas Toilet lumayan lengkap dan harga makanan disinipun lumayan murah, untuk pecel ayam hanya Rp 12.000. Jika mau menginap di warung juga tidak masalah, karena kita akan dilayani 24 jam oleh bapak / ibu penjaga warung. Untuk sewa penginapan di sekitar Pantai Banyu Tibo memang tersedia, namun buat saya tempatnya agak – agak creepy.

Senja Di Banyu Tibo

Pantai Klayar

Puas menikmati hari di Pantai Banyu Tibo, kami memutuskan untuk menginap di Pantai klayar, ya walaupun ada sedikit perbedaan pendapat mengenai dimana beristirahat, namun dengan kebesaran hati yang sangat besar akhirnya masalah dapat terselesaikan, kalau kata – kata mutiara yang ada di google sih, “Kedewasaan Seseorang Bisa Dinilai Dari Kebesaran Hatinya Menerima Hal Yang Tidak Dikehendaki”. Kata google loh, bukan kata saya, saya mah apah atuh cuman res – resan kerak telor campur cuka.

Kami menginap di dekat Pantai Klayar yang berjarak 10 menit jalan kaki. Disini Indah mengalami hal – hal mistis, entah mistis atau tidak namun menurut pengakuan yang bersangkutan itu mistis.

Pantai Klayar sendiri cukup indah dengan pasir putih dan ombak yang menggulung gulung. Ingin rasanya berlama – lama di Pantai ini, namun apa daya karena waktu yang terbatas dan juga kami harus mengejar ke Goa Gong, disini kami hanya berpoto – poto dengan Background Karang raksasa yang berbentuk layar yang menjadi trademark pantai ini, kami melewatkan sebuah batu yang menyemburkan air yang terletak di atas tebing pantai ini. Biaya masuk pantai ini 15.000 / Orang, untuk fasilitas warung, toilet banyak tersedia disini, dan jangan lupa beli oleh – oleh cinderamata seperti batu akik dan lain lain ya.

Goa Gong

Ini adalah tujuan terakhir kami, hanya berjarak 20 menit dari Pantai Klayar. Kita akan menjelajahi sebuah goa sampai ke dalam perut bumi. Di Goa ini kita akan diajak seperti memasuki dunia Narnia kalau kata astri, segala bentuk batu marmer dengan pahatan – pahatan alami yang dipercantik oleh efek lampu warna warni menambah dramatisasi keindahan goa ini. Di Goa ini kita bisa memukul sebuah batu hingga berbunyi seperti gong. Untuk masuk ke Goa ini disarankan pada hari kerja agar tidak terlalu ramai. Biaya masuk Rp 15.000 / Orang.

Demikianlah perjalanan ini ditulis sebagai kenang – kenangan. Sampai ketemu pada perjalanan berikutnya, Tuhan Yesus Berkati.

List Yang Ikut :

1. Budi

2. Ka Idde (Cancel)

3. Sakti (Cancel)

4. Sarah (Cancel)

5. Erwin (Cancel)

6. Elfrida (Ketinggalan Kereta)

7. Nova

8. Osid

9. Aya

10. Indah

11. Marta Silaban

12. Felorengky

13. Astri

14. Rebeka

15. Dwianto

16. Bela (Cancel)

17. Maria Wulan

Leave a comment