Wisata Alor Dan Kupang

Wisata Kupang Sampai Pulau Alor Part III (End)

Artikel ini ditulis di Suatu tempat kongkow di bilangan Jakarta Pusat, dekat Rumah Sakit Cikini. Ditemani oleh Milo yang rasanya masih kalah dengan Milo buatan warkop tongkrongan. Tak lupa juga cireng aneh yang habis dimakan kok keset rasanya di gigi dan lidah. Dan ditemani malaikat sementara yang kalau tertawa seperti Rahwana dalam cerita Naruto.

Anak Pantai Oetune

Jumat 7 Juni 2019. Saya, Sofie, Iva dan Lidya janjian untuk mengunjungi Pantai Oetune di Kabupaten Timur Tengah Selatan. Kami menyewa mobil milik Pak Minggus dengan biaya sewa Rp 600.000 perhari sudah termasuk bahan bakar kendaraan. Mengapa kami menyewa mobil? Karena jarak yang jauh dari Kupang menuju Pantai tujuan kami sekitar 120 km, dan kami juga belum pernah kesana. Agak buta tentang kondisi jalan keamanan menuju tempat ini.

Gerbang Pantai Oetune

Setelah menempuh waktu sekitar 3 jam, akhirnya kami sampai di Pantai Oetune. Biaya tiket masuk Rp 2.000 per orang dan biaya parkir kendaraan Rp 3.000. Ciri khas pantai ini adalah pohon kelapa yang berkoloni dan pasir halus yang menggunung sepanjang 1 km. Pasir pantai inilah yang membuat perjalanan ini sangat spesial, lelah berjalan di pasir terbayar dengan gundukan pasir yang menyerupai gurun pasir di Jazirah arab. Kita bisa merasakan aura padang pasir dan oasis disini.

Ala Ala apa sih
Entah Apa Maksudnya Dari Pose Ini

Sayangnya pantai disini tidak bisa dipakai berenang karena ombaknya yang tinggi. Dan angin yang berhembus sangat kencang membuat tidak ada satupun perahu bersandar di pantai ini.

Pak Minggus The Driver
Yiha
Godzila

Puas berfoto dan bermain besama anak – anak di Pantai Oetune, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai kolbano yang berjarak 10 Km dari Pantai Oetune. Pantai Kolbano terkenal akan daerah yang menghasilkan batu – batu cantik yang digunakan sebagai hiasan di pelataran rumah maupun aquarium.

Rock Everywhere
Latar Batu Fatu Un

Jika di Pantai Oetune kita akan dihadirkan oleh padang pasir halus, maka di Pantai Kolbano kita akan di manjakan oleh batu batu indah yang cantik dan memantulkan sinar matahari jika terkena cahayanya. Menurut cerita dari rakyat setempat, batu di Pantai ini bagus untuk menjadi bahan batu Akik. Konon batu yang terdapat di Pantai ini berasal dari sungai – sungai sekitar Pantai kolbano, terbawa arus ke Laut dan diolah sedemikian rupa oleh alam melalui ombak ganas Laut Timor yang berbatasan langsung dengan Benua Australia.

Pantai Kolbano

Di Pantai Kolbano, selain keajaiban dari batu pantainya, salah satu ikonnya adalah batu besar yang bernama Fatu Un, yang diambil dari bahasa setempat Fatu (Batu) dan Un (Pohon). Biaya parkir di Pantai ini adalah Rp 5.000.

Ka Sofie

Demikian perjalanan kami hari ini, rencana besok kami akan berkunjung ke Pulau Semau, namun sepertinya kami tidak bisa pergi karena ada beberapa hal yang harus kami selesaikan di Kota Kupang.

Hari minggu kami berpisah dengan teman – teman untuk kembali ke kehidupan kami masing – masing. Terima kasih untuk 9 hari yang sangat berkesan.

Nusa Tenggara Timur selalu memberikan cerita dan kenangan yang sangat mendalam, salah satu tanah surga di Indonesia dengan kekayaan adat dan keindahan alamnya.

Berharap kami bisa melanjutkan perjalanan di Provinsi yang sangat indah ini.

Terima kasih Tuhan Yesus selalu beserta kita.

Cikini 13 Juni 2019.

Leave a comment